Dumai – Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender islam atau Hijriah dan termasuk bulan yang dimuliakan dalam Islam. Tahun ini Insya Allah Bulan Muharram atau Tahun Baru Islam akan masuk pada hari kamis malam jum’at tepat tanggal 26 Juni 2025 ketika waktu maghrib tiba atau jum’at tanggal 27 Juni 2025, hal ini dikarenakan masuknya tanggalan baru pada kelender islam ialah ketika masuknya waktu maghrib.
Pada permulaan tanggal, bulan dan tahun islam ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan sunnah, termasuk membaca do’a. Bulan Muharram merupakan satu di antara empat bulan mulia yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Hingga pada masa Rasulullah saw., peperangan pun harus dihentikan untuk menghormati bulan-bulan tersebut. Dalam bulan Muharram atau awal tahun baru Hijriah ini, ada 2 amalan yang dapat dilakukan oleh umat Islam sebagaimana pendapat para ulama yang didasari oleh Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw.
1. Membaca Do’a Akhir dan Awal Tahun
Sebagai ungkapan rasa syukur atas diberinya umur panjang sampai akhir tahun dan menyambut tahun baru, umat Islam dianjurkan oleh Rasulullah saw., untuk berdo’a. Do’a akhir tahun ini dibaca sebelum Maghrib pada akhir tahun tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah. Do’a itu dibaca sebanyak tiga kali, berikut do’anya :
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Artinya : “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Untuk do’a awal tahun dibaca setelah Maghrib pada 1 Muharram atau awal tahun baru Hijriyah. Doa itu dibaca sebanyak tiga kali.
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Artinya : “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
2. Puasa Sunnah Bulan Muharram
Di antara puasa yang dianjurkan pada bulan ini adalah puasa Tasu’a, Asyura dan 11 Muharram yang masing-masing jatuh pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram atau pada tahun ini insya Allah akan jatuh pada hari sabtu, ahad dan senin tanggal 5, 6 dan 7 Juli 2025. Ketiga puasa ini mengandung banyak keutamaan dan nilai spiritual yang sangat tinggi.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya : “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Selain niat di dalam hati, juga dianjurkan mengucapkannya dengan lisan. Seperti puasa sunnah lainnya, niat puasa dapat dilakukan sejak malam hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Apabila terdapat puasa ramadhan yang belum diganti, maka boleh meniatkan membayar hutang puasa ramadhan saja, Insya Allah kesunnahan puasa sunnah Tasu’a, ‘Asyura dan 11 Muharran akan otomatis didapatkan sekaligus, demikian disampaikan oleh Pak Wiwit Ketua UPZ BUDI DHARMA Dumai.
Penulis : Dawit