Dumai – Program Kadu Wakjie yang digagas oleh Wali Kota Dumai, H. Paisal, SKM, MARS, sejak bulan Maret 2025 lalu, kini mulai menuai pertanyaan dari masyarakat. Sejak di bulan yang sama atau tepatnya ketika beliau melaksanakan ibadah umroh, warga menilai tidak ada perkembangan berarti dari program yang sebelumnya diharapkan bisa membawa manfaat bagi masyarakat Dumai.
Masalah komunikasi menjadi sorotan utama. Berdasarkan laporan warga, pesan yang dikirim ke nomor Kadu Wakjie (Wali Kota Dumai), di nomor 0812-6357-8910 itu tidak pernah mendapat balasan. Bahkan, pesan-pesan tersebut hanya centang satu, menandakan tidak terkirim atau belum diterima.
Dalam bio WhatsApp nomor tersebut tertulis “off selama umrah”, namun hingga Oktober 2025, status tersebut tak kunjung berubah. Akibatnya, banyak laporan dan pertanyaan warga yang tidak mendapatkan tanggapan, termasuk terkait kelanjutan program Kadu Wakjie.
Beberapa masyarakat mulai khawatir, apakah program ini benar-benar untuk kepentingan warga atau hanya menjadi program syarat administrasi semata.
Salah satu warga yang ditemui tim aspirasimasyarakat.com menuturkan,
“Kami sempat berharap banyak dari program Kadu Wakjie. Tapi sekarang seperti tidak ada kabar. Mau tanya lewat WA pun nggak bisa, cuma centang satu terus.”
Hal senada juga disampaikan warga lain yang mengaku telah berulang kali mencoba menghubungi, namun hasilnya nihil. Mereka menilai perlu adanya perbaikan komunikasi publik agar masyarakat tidak merasa diabaikan.
“Kalau memang masih berlanjut, sebaiknya ada pemberitahuan resmi. Kalau ada kendala, warga pasti bisa memahami. Tapi kalau diam saja, kami jadi bingung harus tanya ke siapa,” ujar salah seorang tokoh masyarakat di Kota Dumai.
Masyarakat berharap Pemerintah Kota Dumai dapat segera memberikan klarifikasi resmi terkait keberlanjutan program Kadu Wakjie, sekaligus membuka kembali saluran komunikasi agar warga bisa menyampaikan aspirasi dan laporan tanpa hambatan.
Sebagai pemimpin, warga berharap H. Paisal dapat kembali aktif berinteraksi dan memberikan pembaruan informasi, sehingga kepercayaan publik terhadap program-program pemerintah tetap terjaga.
Penulis : Dawit
