Dumai – Berbagai tradisi dilakukan sejumlah masyarakat menjelang lebaran atau Hari Raya Idul Adha di Kota Dumai. Banyak di antara mereka yang menyambutnya dengan antusiasme yang begitu tinggi. Hal ini tercermin dalam diri Jama’ah Masjid Nurul Jannah Tanjung Palas Kota Dumai yang begitu beremangat bergotong royong membuat dodol berwarna hitam. Tak hanya dilakukan oleh kaum perempuan, laki-laki pun tampak begitu semangat ikut mengaduk adonan dodol yang sedang di masak.
Salah satu tokoh masyarakat, yaitu bapak Muhammad Said yang berada di lokasi pun turut serta dengan aktif memasak dodol dan merasa senang ketika hari dimana membuat dodol telah tiba. Ia merasakan suasana ini hanya ada setahun sekali yakni saat momentum menjelang idul adha. “Alhamdulillah setiap tahunnya, yaitu menjelang idul adha kami bersama-sama seluruh jama’ah membuat dodol ini untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan mempererat silaturahmi,” ujarnya (01/06/2025).

Ketua Masjid Nurul Jannah yaitu bapak Rico juga menuturkan bahwa ketika hendak lebaran idul adha dodol ini dibuat dan nantinya akan disajikan untuk para peserta qurban dan panitia qurban pada saat pelaksanaan penyembelihan hewan qurban yaitu sabtu (07/06/2025). Menurutnya, para peserta qurban sangat bahagia saat kami menyediakan dodol sebagai makanan khas lebaran idul adha. “Dodol ini bisa dikatakan makanan legend atau sudah lama ada. Penikmatnya pun hingga saat ini tidak berkurang meskipun ada kue lainnya yang modelnya bermacam-macam,” terangnya.

“Cara membuatnya juga lumayan rumit dan lama, karena butuh beberapa orang untuk mengaduknya secara bergantian dan butuh waktu setidaknya 12 jam hingga dodol matang. Makanya butuh kebersamaan atau gotong royong untuk menyelesaikan pembuatan dodol sekitar 25 kilogram ini. Dodol ini juga merupakan makanan yang sangat filosofis, karena dalam prosesnya mengajarkan arti kebersamaan dengan cara menyatukan. Semoga makanan ini tidak punah dan tetap dipertahankan oleh generasi-generasi selanjutnya,” pungkasnya.
Penulis : Dawit